Visual Search adalah teknologi AI (Artificial Intelligence) yang merupakan bagian dari sensory search, yakni teknologi pencarian online yang menggunakan input gambar maupun suara. Sesuai dengan namanya, Visual Search dapat menggunakan foto, screenshot atau gambar yang diambil sebagai input dalam pencarian. Sehingga penggunanya tidak perlu menggunakan keyword untuk menelusuri informasi dari sebuah objek yang dicari.
Contoh sederhananya adalah ketika seseorang menggunakan Google Lens untuk mengambil foto, perangkat lunak dapat memberikan informasi mengenai gambar yang mereka ambil. Teknologi ini sudah ada sejak dulu, pada berbagai platform media sosial, diantaranya Pinterest Lens, Bing Visual Search, Snapchat Camera Search dan tentu saja Google Lens.
Menilai fungsi yang ditawarkan oleh Visual Search ini, teknologi Visual Search diklaim akan sangat membantu pebisnis online atau pemilik e-commerce untuk mempromosikan dan menjual produk mereka. Selain itu, alasannya utamanya adalah untuk memaksimalkan experience pengguna dan SEO (Search Engine Optimization).
Jika dinilai dari segi pengguna, teknologi Visual Search dalah teknologi yang sangat bermanfaat. Teknologi penelusuran ini sangat efektif untuk mempersingkat customer journey pada saat mencari gambar serta informasi yang terkait dengannya. Sehingga hal tersebut dapat meningkatkan kemungkinan pengguna untuk menemukan gambar dan informasi yang mereka butuhkan secara lebih spesifik.
Visual Search dapat meningkatkan penjualan sekaligus ekspektasi konsumen terhadap kualitas bisnis atau store. Store yang telah dilengkapi dengan sistem penelusuran visual ini memiliki kesempatan lebih besar untuk mendapat klaim sebagai toko yang baik, kekinian, dan mampu memberikan level kenyamanan yang maksimal. Apalagi, penelusuran visual jauh lebih baik ketimbang penelusuran berbasis keyword yang bisa mengcover produk-produk secara spesifik. Bagaimana, apakah Smart People tertarik untuk mencoba penelusuran berbasis visual ini?
Penulis: Wanda Marissa | Ilustrator: Arsy Eric