Kota merupakan sebuah tempat yang menjadi pusat kegiatan masyarakat yang memiliki perkembangan yang cepat. Mulai dari kegiatan ekonomi, sosial, tempat tinggal dan lain sebagainya. Kegiatan yang kompleks di sebuah kota merupakan hal yang biasa terjadi. Dari kegiatan-kegiatan itu pula biasanya akan timbul berbagai gejala yang mengarah kepada terjadinya masalah-masalah, seperti keamanan, kebersihan, transportasi dan lain sebagainya.
Memasuki era globalisasi, muncul sebuah konsep yang bernama Smart City atau Kota Pintar. Sebuah kota dikatakan Smart apabila kota tersebut benar-benar dapat mengetahui keadaan kota di dalamnya, memahami permasalahan tersebut secara lebih mendalam, hingga mampu melakukan aksi terhadap permasalahan tersebut. Cukup banyak kota-kota di dunia yang telah berhasil menerapkan konsep Smart City di kotanya (Bangun, 2018). Beberapa kota di Indonesia telah menerapkan konsep kota pintar ini adalah Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, dan Yogyakarta (Bangun, 2018). Sebagai ibukota negara, Jakarta telah menerapkan konsep kota pintar pada tahun 2014 silam. Dalam penerapannya, ada berbagai macam program yang didukung oleh penggunaan aplikasi guna memudahkan masyarakat agar terlibat di dalamnya. Salah satunya adalah aplikasi Qlue untuk mendorong smart society yang termasuk ke dalam dimensi smart city.
Apa sih smart society itu? Mungkin diantara Anda ada yang belum tahu, Smart Society atau masyarakat yang cerdas bertujuan untuk mewujudkan partisipasi masyarakat melalui pemberdayaan interaksi masyarakat, pembangunan sistem pembelajaran, dan implementasi manajemen keamanan dan keselamatan (https://smartcity.depok.go.id/).
Qlue merupakan sebuah media pelaporan bagi masyarakat DKI Jakarta untuk melaporkan dan mengeluhkan terkait fasilitas umum dan pelayanan publik. Aplikasi Qlue bertujuan untuk mendorong adanya perubahan kota yang lebih baik dalam rangka mewujudkan program Jakarta Smart City. Qlue hadir dengan model media sosial, yang biasa saat ini disebut sebagai media sosialnya pemerintah, karena dalam aplikasi ini masyarakat dapat terhubung langsung dengan aparat pemerintah seperti camat, lurah, ketua RT/RW atau bahkan gubernur sekalipun (Robby, 2017).
Sebagai aplikasi penyedia layanan pelaporan warga, Qlue tidak hanya dimanfaatkan oleh pemerintah saja dalam hal peningkatan pelayanan bagi masyarakat Jakarta, namun Qlue juga dimanfaatkan oleh pihak swasta. Adapun alasan Qlue mau bekerjasama dengan pemerintah adalah untuk mewujudkan visi dan misi yang diusung mereka untuk menciptakan Smart City dan Smart Nation, karena hal tersebut tidak akan terwujud apabila kerjasama antara Qlue dan pemerintah tidak terjadi (Robby, 2017).
Dalam pengaplikasiannya, masyarakat atau pengguna tidak diwajibkan untuk mengisi data pribadinya secara detail karena Qlue ingin tetap menjaga kerahasian pengguna, kemudian dalam hal pelaporan, Qlue memverifikasi laporan bukan dari siapa yang melaporkan. Qlue disertai sistem geotagging dan didukung bukti foto atau video yang berguna untuk melacak lokasi dan permasalahannya. Selain itu, Qlue memiliki filter by system untuk mengakurasi laporan yang masuk dibantu dengan dedicated admin, komunitas user Kopas & Police Qlue serta tim command center dari Jakarta Smart City (Robby, 2017). Apakah dari kalian sudah menggunakan aplikasi ini? Atau hanya sekedar tahu saja? Berikan komentar di bawah yaa!
Penulis: Sadam Khadafi | Illustrator: Sumanto
Referensi:
- Bangun, Gary E. 2018. “Implementasi Kebijakan Jakarta Smart City dalam Mewujudkan Mobilitas Cerdas”, Skripsi, Fisip Universitas Sumatera Utara.
- https://smartcity.depok.go.id/Home/iframe?pilar=Smart%20Society diakses pada tanggal 4 November 2021.
- Robby, M. F. 2017. “Partisipan Masyarakat dalam Penggunaan Qlue”, Skripsi, Fisip UIN Jakarta.