Gambar 1. Ilustrasi By: Sumanto
Perkembangan perekonomian global dan kemajuan peradaban manusia saat ini sudah merambah berbagai bidang termasuk bidang ekonomi. perkembangan tersebut telah memasuki wilayah negara kesatuan Indonesia dengan teknologi terbarukan yang berbasis digital. Pengaruh ekonomi digital sebagai bagian dari industrialisasi teknologi merupakan kebutuhan yang harus diterima masyarakat Indonesia yang menganut sistem ekonomi terbuka (Gunawan, 2019:2).
Teknologi digital merupakan teknologi yang tidak lagi menggunakan tenaga manusia, atau manual. Tetapi condong pada sistem pengoperasian otomatis dengan sistem komputerisasi atau format yang dapat dibaca oleh komputer (Aji, 2016:2). Sementara itu, pandemi covid-19 belum juga usai, penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) masih diberlakukan hingga hari ini. Sehingga, kegiatan perekonomian dan sebagainya mengalami defisit ekonomi. Hal ini tentu menjadi tantangan yang sangat besar bagi pelaku ekonomi termasuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Melihat masalah tersebut, Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berupaya mencari solusi demi membantu industri ekonomi kreatif yang terdampak pandemi. Salah satu solusinya adalah memanfaatkan teknologi digital seperti e-Commerce. Penerapan ini sejalan dengan indikator Smart City pada elemen Smart Economy yang mengedepankan ekonomi yang pintar dan aman. Untuk mendorong solusi tersebut, Kemenparekraf mengajak masyarakat di Indonesia khususnya di pulau Jawa perihal penerapan e-Commerce ini. Hal ini diwujudkan oleh Pemerintah Jawa Barat, dilansir National Geographic, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut, kondisi pandemi membuat pihaknya harus memberi solusi guna mendorong Ekraf agar bisa bertahan selama pandemi. Beruntung, melalui Ekraf Digital, pelaku Ekraf berhasil menaikan pendapatan mereka hingga 3-4 kali lipat. “COVID-19 membuat kita mengalami ‘paksaan digital’ untuk menuju kebaikan,” kata Kang Emil. Tidak hanya diberlakukan di kota besar, program Ekraf Digital juga menyasar berbagai kota kecil di wilayah Jabar, di setiap kelurahan. Guna memberikan bantuan secara merata, Emil menyebut, para pelaku Ekraf yang membutuhkan bantuan dapat menghubungi dinas sosial atau menghubunginya melalui media sosial, ujar pria yang disapa Emil tersebut. (https://nationalgeographic.grid.id)
Tidak hanya dilakukan oleh Pemerintah Jawa Barat, program digitalisasi ekonomi diterapkan di Kota Semarang, Jawa Tengah. Wali Kota Semarang Hendrar Priadi menjelaskan bahwa pihaknya menyiapkan panggung yang dapat digunakan untuk pertunjukkan virtual oleh para musisi dan seniman. “Untuk mendukung para pelaku usaha, kami juga memberikan kemudahan seperti pengurusan sertifikat halal dan hak kekayaan intelektual secara gratis, serta keringanan pajak bagi pelaku Ekraf,” ungkap pria yang akrab disapa Hendi tersebut (https://nationalgeographic.grid.id).
Pemerintah Kota Semarang turut berkolaborasi dengan 20 desainer terkemuka guna memberikan masukan desain. Adapun masukan tersebut akan digunakan sebagai desain kemasan bagi 1000 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Ekraf di Semarang.
Diharapkan melalui program digitalisasi ekonomi, serta dukungan pemerintah melalui Kemenparekraf dibantu pemerintah daerah masing-masing melalui program ini mampu memberikan dampak positif dan surplus ekonomi di era pandemi seperti ini.
Ditulis oleh Sadam Khadafi
Sumber:
- Aji Rustam. 2016. “Digitalisasi Era Tantangan Media (Analisis Kritis Kesiapan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Menyongsong Era Digital)”, Jurnal Komunikasi Islam, Vol. 1. No. 1.
- Gunawan Idat. 2019. “Memanfaatkan Era Ekonomi Digital untuk Memperkuat Ketahanan Nasional”, Jurnal Kajian Lemhannas RI, Edisi 38.
- Yasmine Fathia. 2021. Dorong Kebangkitan Ekraf, Kemenparekraf Gandeng Pemprov Jabar dan Jateng Luncurkan Program E- Commerce. Dalam berita (https://nationalgeographic.grid.id/read/132871168/dorong-kebangkitan-ekraf-kemenparekraf-gandeng-pemprov-jabar-dan-jateng-luncurkan-program-e-commerce?page=2) diakses pada tanggal 7 September 2021.