Di zaman yang serba digital ini, berkolaborasi adalah salah satu cara meningkatkan branding yang sangat efektif untuk dilakukan. Collaborative story merupakan sebuah cerita yang dibangun antar dua atau lebih brand yang dapat menimbulkan dampak pada masing-masing brand.
Pada dasarnya, collaborative story dapat menjadi alternatif simbolis mutualisme untuk kedua brand yang bekerja sama. Keduanya bisa saling mempromosikan diri pada masing-masing pengikut, seperti halnya cuitan saling "mencolek" akun Netflix dan WeTV Indonesia yang baru-baru ini menghebohkan dunia maya.
Seorang pelanggan Netflix bertanya, "Apakah episode kesekian dari Layangan Putus sudah tayang?" Padahal, seperti yang kita ketahui bersama, Layangan Putus adalah serial eksklusif WeTV. WeTV pun menanggapi cuitan tersebut dengan santun, menyebut salah satu serial Netflix yang plotnya mirip dengan Layangan Putus, dan aktris bernama Emily tak kalah menggemaskan dari Lidya.
Kedua merek ini tampaknya memiliki hubungan yang baik dan tidak bertindak seperti pesaing di mata publik. Pengguna media sosial yang membaca cuitan kolaboratif dari perusahaan pesaing ini pasti akan terkesan.
Dampaknya, kedua brand ini akan meningkatkan masing-masing engagement-nya. Engagement memiliki sifat yang sangat penting dalam dunia digital marketing. Engagement dapat dijadikan sebagai indikator dalam meningkatkan jangkauan maupun relevansi perusahaan di dalam dunia digital.
Selain itu, engagement juga sangat berguna dalam memfasilitasi hubungan antar konsumen dan perusahaan, sehingga interaksi antarkeduanya dapat lebih terjaga. Dalam mendukung peningkatan engagement, diperlukan konten yang interaktif.
Konten interaktif adalah suatu konten yang tidak hanya berfokus pada konten promosi produk saja, tetapi juga konten yang dapat membuat followers turut berpartisipasi dalam konten tersebut. Seiring dengan berjalannya waktu, para konsumen tidak hanya puas dengan konten yang sifatnya hanya informatif saja.
Nah, Smart People, strategi digital marketing di masa kini tidak harus selalu berambisi untuk mengakui diri sebagai brand nomor. Justru dengan bekerja sama dengan kompetitor, hal itu dapat membuat branding produk semakin berkembang dan profit bisa lebih meningkat dari biasanya.
Penulis: Wanda Marissa | Illustrator Arsy Eric