Berbagai macam cabang olahraga telah menjadi kesukaan di kalangan masyarakat baik olahraga yang bersifat individu maupun kelompok. Perlu kita ketahui di era globalisasi saat ini hal yang tidak bisa terelakkan adalah kemajuan teknologi, karena teknologi merupakan suatu hal yang tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan sehari-hari. Berkembangnya suatu teknologi akan mengakibatkan kemajuan di aspek-aspek tertentu seperti pada ilmu pengetahuan, ekonomi dan tak terkecuali di bidang olahraga. Tentunya dengan berkembangnya teknologi ini akan memberikan dampak positif bagi kehidupan manusia.
Kita dapat melihat kemajuan teknologi pada bidang olahraga dengan banyaknya inovasi teknologi yang bermunculan, salah satu contohnya GPS Sport Vest. Pernahkah Anda melihat pemain sepak bola sebuah rompi setengah badan hitam di dalam seragamnya? Para pemain tersebut tidak sedang memakai bra tentu saja, sebuah guyonan yang sering muncul di media sosial. Bentuknya memang mirip dengan bra khusus olahraga karena menutup setengah bagian atas tubuh. Yap, Rompi tersebut adalah alat yang digunakan untuk melakukan tracking pemain bersangkutan. Mempunyai fungsi bermacam-macam, mulai dari memonitor kesehatan pemain hingga keperluan taktik. Lalu bagaimana cara kerjanya?
Dilansir dalam berita Liputan6.com, GPS Sport Vest merupakan inovasi teknologi hasil kerja sama Australian Institute of Sport (AIS) dan Cooperative Research Centres (CRC). Awalnya, teknologi ini digunakan untuk memaksimalkan performa atlet Australia, GPS Sport Vest pertama kali diperkenalkan di Melbourne pada 2006.
Pada umumnya alat tersebut digunakan untuk memantau detak jantung dan pergerakan pemain lewat Global Positioning System (GPS). Kedua data tadi kemudian dikirimkan ke sebuah alat penerima yang dapat dilihat langsung oleh staf atau pelatih. Data tersebut juga bisa disimpan di sebuah penyimpanan yang baru dibaca sesudah latihan ataupun saat pertandingan berlangsung. Selain itu, GPS Sport Vest dapat meningkatkan performa seorang pemain, meminimalisasi cedera, dan mendukung proses pemulihan cedera. Peraturan resmi Dewan Asosiasi Sepakbola Internasional (IBAF) telah sepakat untuk memperbolehkan alat ini di laga resmi.
Pengembangan alat ini juga terus dilakukan dengan menambahkan sensor-sensor lain. Menurut ilmuwan olahraga tim utama Charlton Athletic, Josh Hornby, dikutip dari bolatory.com, menjelaskan bahwa saat ini pengembangan teknologi pada kegunaan alat tersebut terdapat fitur heatmap untuk mengukur suhu tubuh pemain. “Ada fitur heat map, yang mana sangat bagus karena para pemain bisa melihat di mana mereka menghabiskan energi di atas lapangan, yang mana, dari sudut pandang taktik, bisa membantu mereka meningkatkan kualitas pengambilan posisi sehingga mereka bisa memberikan dampak di area yang tepat,” ujar Hornby.
Dengan demikian, teknologi yang berkembang pada masa kini dapat membantu tidak hanya di bidang sosial atau ekonomi, melainkan juga di bidang olahraga. Kedepannya teknologi semacam ini akan terus diwujudkan pada olahraga lainnya guna meminimalisir cedera pada pemain.
Penulis: Sadam Khadafi | Illustrator: Sumanto