SAWAHLUNTO, HALUAN — Smart City (Kota Cerdas) tidak melulu berbicara tentang tekhnologi yang dipakai, tetapi juga tentang kebutuhan dan keterlibatan warga. Dan ini dapat diterapkan di kota Sawahlunto yang dituntun oleh bule print dan peta jalan yang komprehensif, khas Sawahlunto (kearifan lokal), dilaksanakan dengan konsiten dan tuntas.Sawahlunto harus memilih yang priritas Smart Governance dan Smart Branding.
Hal ini diungkapkan Hari Kusdaryanto Chief Operational Officer Citiasia ketika memberikan sosialisasi Konsep Smart City Branding Kota Sawahlunto, yang digelar oleh Bappeda Sawahlunto, yang dibuka secara resmi oleh Sekda Rovanly Abdams di hotel Ombilin Rabu(16/3).
Bersama Project Manager dan Lead Consultan CCSN Fitrah Rachmat Kausar, Hari menjelaskan, sebuah kota dapat dikatakan cerdas ketika investasi dibidang SDM dan modal serta investasi di Infrastruktur, tradisional dan modern dapat menggerakkan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan kualitas hidup yang tinggi, dengan pengelolaan SDA yang bijak melalui keterlibatan dan partisipasi semua pihak. ”Smart City saat ini belum banyak diadopsi oleh kota kota di Indonesia, meski banyak yang berminat. Hal ini dikarenakan banyaknya halangan, terutama pemahaman tentang konsep dan cara membangun,” katanya.
Sumber Disini