Current Date:

SMART CITY FRAMEWORK: SINGAPORE SMART NATION DAN TELKOM SMART CITY

Konsep smart city saat ini semakin banyak dikembangkan oleh berbagai kota bahkan negara di dunia. Namun demikian, setiap kota atau negara memiliki ara...

Konsep smart city saat ini semakin banyak dikembangkan oleh berbagai kota bahkan negara di dunia. Namun demikian, setiap kota atau negara memiliki arahan pengembangan yang berbeda satu sama lainnya. Hal ini dikarenakan dalam mengembangkan smart city juga menyesuaikan dengan karakteristik, kebutuhan, atau permasalahan pada masing-masing kota/daerah. Dalam proses pengembangan smart city, diperlukan adanya framework (kerangka pikir) yang akan menjadi pedoman selama penyusunan tema, tujuan, sasaran, sampai program smart city. Framework ini juga kemudian memiliki perbedaan di masing-masing kota atau daerah, seperti contohnya antara negara Singapura dengan Indonesia yang akan dibahas lebih lanjut.

SINGAPORE SMART NATION DAN TELKOM SMART CITY (TSC)

SINGAPORE SMART NATION

Singapura merupakan negara yang selalu mengimplementasikan teknologi dalam setiap rencana pembangunannya bahkan sejak tahun 90-an. Konsep smart city di Singapura berangkat dari banyaknya permasalahan yang dihadapi oleh Singapura, seperti kurangnya sumber daya alam, keterbatasan lahan, komposisi penduduk, dan sebagainya. Pada tahun 2014, Singapura menginisiasi mengenai Smart Nation yang memiliki tujuan “Support better living, stronger communities, and create more opportunities, for all” dan dibagi menjadi dua bagian, yaitu meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menciptakan kesempatan baru untuk perekonomian. Visi Smart Nation pemerintah Singapura merupakan sebuah respon terhadap tumbuhnya tantangan perkotaan, terkait populasi penduduk (rendahnya tingkat kelahiran dan tingginya populasi lanjut usia), kepadatan kota, dan energi berkelanjutan.

TELKOM SMART CITY (TSC)

Telkom merupakan salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia. Dalam rangka mendukung tujuan pemerintah dalam mewujudkan smart city di Indonesia, Telkom menginisasikan Telkom Smart City (TSC) Framework. TSC framework ini bertujuan untuk memberikan solusi kepada pemerintah mengenai smart city yang akan menyesuaikan dengan karakteristik dan corak yang dimiliki setiap daerah. Dalam pembangunan smart city, Telkom tidak hanya berfokus kepada infrastruktur ICT, tetapi juga kepada pengembangan smart government. Telkom menanggap tujuan dari penerapan smart city itu sendiri adalah untuk mendukung kota dalam dimensi sosial (keamanan), ekonomi (daya saing), dan lingkungan (kenyamanan).

FRAMEWORK DAN PILAR SMART CITY

SINGAPORE SMART NATION

Smart Nation framework dianggap sebagai “New Way of Working and Thinking” karena pada awalnya teknologi bukan merupakan pembahasan utama dalam forum kebijakan dan pemerintahan, kemudian para pembuat kebijakan yang mulai mempertimbangkan peran teknologi. Seperti dengan Digital Government Blueprint (DGB) yang menargetkan kepuasan masyarakat terhadap layanan digital pemerintahan. Kemudian dengan adanya The Smart Nation and Digital Government Office (SNDGO) yang dibawahi oleh Kantor Perdana Menteri, merencanakan dan memprioritaskan proyek-proyek penting Smart Nation dan mendorong transformasi digital pemerintah. Selain itu, kementerian akan didorong untuk mengeksplorasi teknologi digital di luar pengembangan aplikasi, seperti artificial intelligent, data analytics, dan Internet of Things ( IoT).

Terdapat tiga pilar kunci dari Smart Nation initiatives Singapura, yaitu digital economy, digital government, dan digital society.

Gambar 1. Key Pillars Smart Nation Singapura

Sumber: Singapore Computer Society

  • Digital Economy

Digital economy memanfaatkan teknologi untuk digitalisasi proses dan mendorong pertumbuhan bisnis. Hal ini akan menarik investasi asing yang akan menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Singapura. Terdapat tiga strategi kunci dalam Digital Economy Framework for Action untuk memanfaatkan kekuatan yang dimiliki, yaitu:

  1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi melalui digitalisasi industri dan bisnis.
  2. Mengembangkan suatu ekosistem yang dapat membantu bisnis tetap semangat dan kompetitif.
  3. Transformasi industri Media Infocomm menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi digital.
  • Digital Society

Digital society memberdayakan setiap orang dengan peluang yang adil untuk berhasil terlepas dari perbedaan atau keadaan. Digital readiness blueprint menjelaskan bagaimana pemerintah Singapura mewujudkan digital society tersebut dengan cara sebagai berikut:

  1. Membuat teknologi lebih mudah diakses bagi seluruh masyarakat Singapura.
  2. Meningkatkan digital literacy
  3. Membantu bisnis dan komunitas lokal untuk mengadopsi teknologi secara luas.
  4. Mendesain digital services yang inklusif.
  • Digital Government

Visi dari digital government adalah “digital to the core, and services with heart’. Digital government ini melayani masyarakat, pebisnis, dan petugas publik. Pada pelaksanaan digital government terdapat elemen-elemen, seperti pelayanan yang mudah digunakan, reliable dan relevan, seamless digital transactions, keamanan sistem dan data, tenaga kerja layanan publik yang mampu secara digital, dan tempat kerja layanan publik yang aktif secara digital. Untuk mencapai digital government, Singapura melakukan beberapa cara berikut ini:

  • Menguatkan integrasi antara kebijakan, operasi, dan teknologi.
  • Re-engineering infrastruktur ICT pemerintah.
  • Mengoperasikan sistem yang reliable, resilient, dan
  • Meningkatkan kapabilitas digital untuk mengejar inovasi.
  • Mengintegrasikan pelayanan untuk kebutuhan masyarakat dan bisnis.
  • Membuat bersama dengan masyarakat dan bisnis, dan memfasilitasi adopsi teknologi.

Kebijakan baru dan inisiasi terus ditambahkan ke Digital Government Blueprint (DGB). Digitalisasi juga membawa kepada empat kunci perubahan di dalam DGB, yaitu:

  1. Memaknai lebih dalam mengenai “digital to the core” dan “services with heart”.
  2. Memprioritaskan kebutuhan masyarakat.
  3. Menetapkan target untuk mencapai masa depan jangka pendek.
  4. Menetapkan arah masa depan sehubungan dengan COVID-19

TELKOM SMART CITY (TSC)

Seperti Smart Nation Framework, Telkom Smart City Framework juga memiliki tiga pilar, yaitu ICT Infrastructure, Integrated City Management, dan Smart User. Dalam hal ini, perbedaan yang cukup terlihat dari Smart Nation adalah dengan adanya fokus TSC kepada pengembangan infrastruktur ICT.

Gambar 3. Telkom Smart City Framework

  • ICT Infrastructure

Pengembangan infrastruktur ICT yang dilakukan oleh Telkom merupakan upaya dalam pelaksanaan Indonesia Digital Network. Melalui hal ini, Telkom berfokus kepada penyediaan jaringan fiber optic serta Device dan Data Center yang akan menjadi pondasi dari pengembangan tujuh aspek lainnya yang ada dalam pengimplementasian smart city. Untuk mendukung terwujudnya smart citizen, Telkom memperluas jangkauan jaringan fiber dan menyediakan layanan berupa telepon, internet berkecepatan tinggi, dan interaktif TV yang dapat memudahkan penggunanya untuk mendapatkan informasi dan menggunakan berbagai aplikasi di internet.

  • Integrated City Management

Untuk mendukung terwujudnya manajemen kota yang terintegrasi, Telkom memprioritaskan pengembangan Smart Government Platform. Untuk mengintegrasikan Smart Government Platform, Telkom juga mengadopsi kapabilitas mitra lokal dengan standardisasi Data API. Pilar kedua dari TSC framework ini kurang lebih memiliki maksud dan tujuan yang sama dengan pilar Digital Government dari Singapore Smart Nation. Keduanya memiliki tujuan kepada penguatan integrasi dalam sistem pemerintahan dan berorientasi kepada pemenuhan layanan pemerintahan digital yang baik bagi masyarakat.

  • Smart User

Smart user merupakan komponen penting yang diperlukan untuk mewujudkan smart city. Telkom berfokus menyiapkan sumber daya manusia di Indonesia yang siap untuk masuk ke dunia digital. Hal ini juga dilakukan dalam rangka menumbuhkan ekosistem inovasi digital dan bisnis digital melalui pengembangan ekonomi kreatif. Telkom melakukan pendampingan dan pelatihan kepada pelaku bisnis digital dan mengakomodasi juga dengan adanya Digital Valley dan Digital Innovation Lounge (DILO) yang tersebar di 20 kota di Indonesia. Telkom juga menjalin Kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi, Badan Ekonomi Kreatif, Kemenkominfo dan berbagai kementerian lain, pemerintah provinsi dan kota, serta berbagai komunitas digital. Dari apa yang telah dilakukan oleh Telkom tersebut, dapat diketahui juga terdapat beberapa kesamaan Digital Economy dan Digital Society yang dijalankan oleh Smart Nation. Dalam hal ini, Telkom melakukan digitalisasi bisnis dengan fokus membangun sumber daya manusia yang berkualitas.

 

DIMENSI SMART CITY

SINGAPORE SMART NATION

Pada Smart Nation Initiatives yang dijalankan oleh Singapura, terdapat target yang mengarah kepada lima aspek, yaitu urban living, transport, education, finance/business, dan health.

Gambar 2. Five Domains Smart Nation Singapore

Sumber: Singapore Computer Society

  1. Smart Urban Living. Smart urban living dimulai karena kondisi keterbatasan lahan di Singapura sehingga memerlukan adanya inovasi dan solusi untuk meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan. Penerapan dari smart urban living ini di antaranya adalah dengan pengembangan smart town dan smart urban, berbagai aplikasi layanan masyarakat, dan tersedianya berbagai sensor real-time yang menjamin keamanan dan kenyamanan warga.
  2. Smart Transport. Singapura merupakan negara yang dikenal dengan transportasi publiknya yang sangat baik dengan adanya pengembangan Intelligent Transportation System (ITS). Keterbatasan lahan dan banyaknya jumlah kendaraan membuat Singapura perlu menciptakan sistem transportasi yang lebih efisien, aman, dan terpercaya. Dari sini kemudian Singapura mengembangkan autonomous vehicles, CETRAN, contactless fare payment, on-demand shuttle, serta open data dan analisis untuk transportasi perkotaan.
  3. Smart Education. Pengembangan smart education dilakukan oleh Singapura salah satunya dengan adanya Parents Gateway yang merupakan aplikasi yang dapat menghubungkan antara orangtua dan sekolah secara lebih efisien dan terorganisir.
  4. Smart Business. Smart business tidak hanya dilakukan dengan cara membangun koneksi dengan perekonomian di Asia, tetapi juga membangun infrastruktur dan akses terhadap teknologi demi menciptakan tenaga kerja yang berkualitas. Singapura juga mengembangkan platform bisnis GoBusiness, Corppass, kantor program inovasi data, FinTech Sandbox, dan jejaring trade platform.
  5. Smart Health. Smart health berfokus untuk menyediakan informasi dan peralatan untuk kebutuhan kesehatan. Singapura mengembangkan assistive technology dan robot kesehatan, HealthHub, aplikasi hidup sehat yaitu National Steps Challenge & Healthy 365 App, dan TeleHealth.

TELKOM SMART CITY (TSC)

Berbeda dari Smart Nation Singapore, Telkom Smart City memiliki enam aspek smart city yang terdiri dari Smart Government and Education, Smart Citizen, Smart Mobility, Smart Healthcare, Smart Building, dan Smart Energy.

  1. Smart Government and Education. Tujuan dari Smart Government and Education disini adalah untuk mempermudah masyarakat dalam pengurusan izin dan dokumen, transparansi pemerintahan, serta penyimpanan dan arsip dokumen yang terpusat dan aman. Untuk mewujudkan hal tersebut, Telkom kemudian mengembangkan layanan ­e-administration, e-library, dan directory.
  2. Smart Citizen. Smart Citizen merupakan sebuah platform untuk menghasilkan proses partisipatif bagi masyarakat. Tujuannya adalah menjadi simpul untuk membangun indikator yang produktif dan terbuka, alat terdistribusi, dan pembangunan perkotaan yang dilakukan oleh masyarakatnya itu sendiri. Melalui smart citizen platform ini Telkom kemudian mengembangkan grup sosial (agama, olahraga, hobi), pusat pengaduan, pusat laporan, dan payment gateway.
  3. Smart Mobility. Smart Mobility merupakan sebuah konsep yang memanfaatkan teknologi dalam bidang transportasi untuk menciptakan transportasi yang terintegrasi, berkelanjutan, nyaman, dan aman. Bentuk pengembangan dari smart mobility ini adalah dengan adanya pemesanan transport secara online, jadwal real time, dan map and traffic monitoring.
  4. Smart Healthcare. Smart Healthcare merupakan sebuah konsep yang menyediakan layanan kesehatan cerdas menggunakan teknologi ICT yang dapat menjangkau mobile health, telemedicine, dan layanan-layanan lainnya. Melalui hal ini antara rumah sakit dan tenaga kesehatan dapat menjangkau masyarakat secara lebih mudah dan cepat. Layanan yang dikembangkan oleh smart healthcare diantaranya adalah pasien bisa mendapatkan respon yang lebih cepat dalam hal administrasi, mapping kesehatan masyarakat oleh pemerintah, serta pemerintah dapat mengontrol anggaran bersubsidi.
  5. Smart Building. Smart Building merupakan konsep yang memanfaatkan ICT untuk mengontrol peralatan dan sistem operasi gedung menggunakan sensor, kontrol, dan aktuasi. Pengembangan dari smart building ini adalah adanya sistem pendeteksi kebakaran, pemantauan kepemilikan dan izin mendirikan bangunan, serta pemantauan lingkungan.
  6. Smart Energy. Smart Energy ditujukan agar sistem pengawasan dan pengelolaan dalam penggunaan energi dan konsumsi daya menjadi lebih baik lagi. Selain itu smart energy juga ditujukan untuk meningkatkan efisiensi dalam penggunaan energi. Pengembangan smart energy diantaranya adalah dengan adanya alat ukur konsumsi air, listrik, dan gas.

Jika membandingkan antara dimensi yang dibawakan oleh Smart Nation dan TSC, terdapat beberapa konsep dasar yang sama namun dibawakan dalam implementasi yang berbeda.