Gojek dan Tokopedia merupakan salah satu dari beberapa raksasa tech-startup di Indonesia. “Lho, katanya salah satu startup dengan valuasi terbesar, untuk apalagi melakukan merger?”. Sebelumnya mari berkenalan dulu dengan kata merger. Wikipedia mendefinisikan merger sebagai suatu proses penggabungan dua perusahaan atau lebih menjadi satu perusahaan saja, dimana perusahaan tersebut mengambil dengan cara menyatukan saham berupa aset dan non aset perusahaan yang di merger.
Meski berada di bawah satu payung grup perusahaan, Gojek dan Tokopedia sejatinya akan tetap beroperasi sebagai entitas yang berdiri sendiri (berbeda aplikasi), namun berjalan di dalam satu ekosistem grup GoTo. Walaupun sama-sama perusahaan teknologi, kedua perusahaan yang bergabung ini justru memiliki latar belakang bisnis yang berbeda. Gojek yang bergerak di bidang logistik dan jasa keuangan akan menciptakan integrasi ekosistem yang lengkap dengan bergabungnya Tokopedia di bidang e-commerce. Saat ini Tokopedia memiliki mitra UMKM berjumlah lebih dari 10 juta. Sementara itu, Gojek memiliki mitra driver lebih dari 2 juta.
Dalam bisnis peran investor sangatlah penting untuk segala keperluan perusahaan, adapun daftar investor GoTo adalah Alibaba Group, Astra International, BlackRock, Capital Group, DST, Facebook, Google, JD.com, KKR, Northstar, Pacific Century Group, PayPal, Provident, Sequoia Capital, SoftBank Vision Fund 1, Telkomsel, Temasek, Tencent, Visa dan Warburg Pincus.
Nilai valuasi dari perusahaan tentunya bertambah dengan adanya merger atau penggabungan. Laporan CBInsights pada April 2021 lalu menyatakan Gojek memiliki valuasi US$10 miliar dan Tokopedia US$7 miliar. Dengan ini valuasi GoTo disebut-sebut mencapai US$ 17 miliar atau Rp 198,80 triliun (kurs Rp 14.200 per dollar AS). Berdasarkan valuasi ini, GoTo menjadi raksasa teknologi dengan valuasi terbesar di kawasan Asia Tenggara dan mengungguli Grab yang mencatatkan valuasi US$ 14 miliar.
CEO Tokopedia, William Tanuwijaya mengungkapkan alasan khusus di balik kesepakatan merger antara Gojek dan Tokopedia. Menurutnya, alasan hadirnya GoTo karena melihat adanya permasalahan di kehidupan masyarakat. Hal tersebut menyebabkan baik Tokopedia dan Gojek sama-sama menawarkan sebuah solusi untuk masalah tersebut. William juga menyatakan, dari sisi ekonomi Tokopedia dan Gojek masing-masing menyumbang 1 persen terhadap perekonomian nasional. Dengan bergabungnya kedua perusahaan tersebut, maka GoTo telah berkontribusi sebesar 2 persen untuk perekonomian Indonesia.
Pengamat ekonomi digital dari Institute for Development of Economics and Finance, Nailul Huda menilai sebagian besar dari perusahaan digital memilih untuk melakukan merger dan akuisisi sebagai upaya untuk mengembangkan ekosistemnya. Selain masalah strategi efisiensi, merger dan akuisisi juga akan meningkatkan cakupan pelanggan yang lebih luas dengan nilai valuasi yang lebih tinggi. Dengan begitu, pendanaan bagi perusahaan merger akan semakin mudah didapatkan.
Smart People sekarang sudah mengerti ‘kan mengapa Gojek dan Tokopedia melakukan aksi merger? GoTo hanya satu dari sekian banyak perusahaan yang melakukan merger, apakah Kalian tertarik jika SmartNation membahas perusahaan lain yang melakukan aksi ini? Berikan pendapatmu di bawah ya!
Penulis: Mia Patricia | Illustrator: Rizky Sabilurrasyid
Referensi:
- https://id.wikipedia.org/wiki/Merger_dan_akuisisi
- https://kumparan.com/kumparanbisnis/bukan-bisnis-sejenis-ini-alasan-tokopedia-merger-dengan-gojek-1vwq3mRLR1X/full
- https://tekno.kompas.com/read/2021/05/18/17340027/gojek-tokopedia-merger-jadi-goto-penjual-dan-mitra-dapat-apa-?page=all
- https://www.cnbcindonesia.com/tech/20210518055314-37-246127/resmi-jadi-goto-ini-5-fakta-soal-merger-gojek-dan-tokopedia
- https://www.szetoaccurate.com/analisa-bisnis-mengapa-gojek-x-tokopedia-merger/