Current Date:

Vertikultur : Hasil Maksimum di Lahan Minimum

Masa kini, ketersediaan lahan kosong semakin minim dikarenakan gencarnya pembangunan industri. Padahal, kebutuhan akan lahan kosong untuk pertanian s...

Masa kini, ketersediaan lahan kosong semakin minim dikarenakan gencarnya pembangunan industri. Padahal, kebutuhan akan lahan kosong untuk pertanian semakin meningkat bersama dengan naiknya kebutuhan akan bahan pangan.

Diperlukan solusi terbaik agar pembangunan industri tetap berjalan dan kebutuhan pangan dapat terpenuhi. Apakah mungkin? Bagaimana caranya? Vertikultur solusinya.

Mengenal Lebih Jauh tentang Vertikultur

Sumber: ArchDaily

Vertikultur berasal dari dua kata yaitu vertical dan culture yang berarti sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat pada skala indoor maupun outdoor. Vertikultur bertujuan untuk menyiasati lahan sempit di wilayah perkotaan, sehingga hasil pertanian tetap maksimum.

Keunggulan Vertikultur

Sumber: Wikimedia Commons
  1. Efisien Lahan

Vertikultur tidak membutuhkan lahan yang luas dikarenakan pola budidayanya dilakukan dengan cara disusun bertingkat.

2. Hemat Pupuk

Tempat yang digunakan vertikultur cenderung terbatas, hal ini akan mengakibatkan kebutuhan tanaman akan pupuk tidak terlalu banyak. Selain itu, pupuk dalam metode vertikultur tidak akan larut terbawa arus hujan atau air saat dilakukan penyiraman.

3. Hemat Air

Ketersediaan air menjadi masalah umum di kota-kota besar karena jumlahnya yang terbatas dan kualitas yang kurang baik. Vertikultur dapat menjadi solusi untuk menghemat air karena air yang diberikan akan terserap seluruhnya oleh tanaman sampai mencapai kapasitas titik jenuh di dalam wadah penanaman.

4. Ramah Lingkungan

Metode vertikultur umumnya minim serangan hama, sehingga penggunaan pestisida dapat diminimalisir. Dengan berkurangnya penggunaan pestisida kimia yang dapat merusak ekosistem, menjadikan vertikultur sebagai salah satu metode pertanian yang ramah lingkungan.

Modifikasi Vertikultur

Sumber: Wall of Flowers
  1. Wolkaponik

Wolkaponik adalah salah satu sistem budidaya secara akuaponik dengan memodifikasi teknologi akuakultur, wall gardening, dan hidroponik. Wolkaponik sendiri merupakan singkatan dari kata wall gardening aquaponic, yaitu suatu sistem akuaponik yang disusun secara vertikal menyerupai wall gardening.

Sistem kerja wolkaponik ialah air serta kotoran yang berasal dari budidaya ikan disalurkan kepada tanaman karena mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman. Tanaman akan menyerap nutrisi yang berasal dari air dan kotoran ikan tadi. Sebagai gantinya, tanaman akan memberikan oksigen kepada ikan melalui air yang sudah tersaring oleh media tanam.

Sumber: Emile Victor Portenart, Unsplash

2. Wall Gardening

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat ruang hijau dengan sistem wall gardening adalah kekuatan dinding sebagai struktur penopang wall gardening. Pemilihan media tanam juga penting untuk diperhatikan, penggunaan media tanam sebaiknya yang ringan agar tidak terlalu membebani penopang, seperti cocopeat, peat moss, dan sebagainya. Beberapa model wall gardening yang mudah untuk diterapkan dalam skala rumah tangga adalah :Wall gardening model terpal. 

a. Model terpal ini merupakan model sederhana dengan bahan yang mudah dan murah didapatkan. Selain itu, model ini pun dapat ditempatkan dimana saja, seperti di tembok-tembok rumah, pagar rumah, lorong jalan. Tanaman yang sesuai dengan model ini adalah sayuran daun dengan metode sebar padat, misalnya kangkung, bayam, selada dan sebagainya. Media tanamnya pun sama seperti media tanam dengan sistem pot atau polybag yaitu campuran tanah, pupuk kandang/kompos dan sekam dengan perbandingan 1:1:1 atau percampuran media sampai porous/gembur.Wall gardening model paralon. 

b. Model ini mudah dibuat dan dapat ditempatkan dimana saja, sepanjang masih mendapatkan sinar matahari. Media tanamnya juga sama dengan model terpal.Wall gardening model pot plant

c. Wall gardening dengan sistem ini membutuhkan pot dan rangka besi sebagai penopangnya. Pot diberi kawat untuk dikaitkan pada rangka besinya. Ukuran pot dan volume wall garden dapat disesuaikan dengan tembok yang tersedia. Tanaman yang cocok untuk dibudidayakan pada sistem plot plant adalah sayuran daun seperti bayam, kangkung, seledri, pakcoy, caisim, serta tanaman toga seperti pegagan, keji beling, myana, daun jinten, gempur batu, sirih, dan tanaman hias perdu lainnya. Media tanam yang dipakai sama dengan sistem terpal dan paralon.Wall gardening model modul atau partisi. 

d. Bahan yang dipakai adalah agronet (pembungkus media tanam) dengan rangka besi sebagai penopangnya, sedangkan media tanamnya adalah campuran pupuk kompos/kandang,dan cocopeat. Cara penanamannya dengan cara melubangi agronet dan memasukkan akar tanaman ke dalam media tanamnya

Sumber: Tabloid Sinar Tani

3. Vertiminaponik

Vertiminaponik merupakan kombinasi antara sistem budidaya sayuran secara vertikal berbasis pot talang plastik dengan sistem akuaponik. Pada sistem ini, dengan luasan lahan yang sama maka akan dapat dihasilkan dua komoditas sekaligus, yakni sayuran dan ikan. 

Budidaya sayuran, secara langsung akan didukung oleh sistem di bawahnya (ikan) yang menghasilkan sisa pakan dan kotoran ikan yang mengandung hara konsentrasi tinggi yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman di atasnya.  Sementara itu, media tanam dan tanaman yang berada di atasnya akan menyaring air dan mempertahankan kualitas air yang berada di bawahnya. Kondisi tersebut menyebabkan kualitas air kolam akan tetap baik, bebas dari sisa pakan dan kotoran ikan, sehingga akan mendorong pertumbuhan ikan menjadi baik.

Vertikultur : Solusi Untuk Berbagai Masalah

Itu dia pengenalan sekilas tentang vertikultur. Metode penanaman ini juga mendukung terwujudnya smart environment lho! Dikarenakan dengan vertikultur, pengelolaan lingkungan hidup dan pembangunan kota dapat diwujudkan secara optimal. Sudahkah kamu mencoba bercocok tanam dengan vertikultur? 

Referensi:

https://dosenpertanian.com/pengertian-vertikultur/

https://jakarta.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/publikasi/artikel/1054-wolkaponik-teknologi-budidaya-terpadu-sayuran-dan-ikan-skala-pekarangan-di-perkotaan.html

https://jakarta.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=286:vertiminaponik-hasilkan-produk-organik-berlimpah-di-pekarangan&catid=4:info-aktual

https://kagama.id/mengenal-apa-itu-vertikultur/

https://starfarm.co.id/teknik-vertikultur/