Pada artikel sebelumnya kita sudah membahas fintech dan e-commerce, selain membantu manusia dalam kegiatan sehari-hari seperti belanja dan transaksi, teknologi juga membantu aktivitas lain di tengah pandemi ini. Pembelajaran daring, tepat sekali! Pandemi memaksa kita untuk belajar dari rumah, kehadiran platform di bidang pendidikan tentu menjadi fasilitas pembantu bagi para siswa agar tetap bisa belajar secara maksimal.
Education technology (edutech) adalah sebuah platform pendidikan berbasis teknologi. Tak hanya membantu para siswa, kehadiran edutech juga membantu tenaga pengajar. Salah satu contohnya adalah startup edutech Ruangguru. Startup edutech yang satu ini sudah mempunyai 6 juta pengguna dan berhasil memiliki lebih dari 150 ribu guru yang menawarkan jasa di 100 jenis bidang pembelajaran.
Dilansir dari dailysocial.id, jumlah pelajar di Indonesia berdasarkan data Kemendikbud per tahun ajaran 2019/2020 ada sekitar 50,6 juta siswa/i. Sebanyak 57,9% merupakan tingkat dasar, 19,9% tingkat menengah, 9,9% tingkat atas, dan 12,1% tingkat kejuruan. Di pendekatan tradisional, berbagai lembaga pendidikan non-formal seperti kursus atau bimbingan belajar banyak diminati oleh pelajar, terlebih dalam rangka menyiapkan diri sebelum ujian, mulai dari ujian akhir semester hingga seleksi masuk perguruan tinggi negeri. Maka dari itu, edutech memiliki potensi untuk berkembang lebih besar di masa depan terlebih di masa pandemi yang serba online.
Ada beberapa jenis layanan yang ditawarkan oleh edutech. Dilansir dari pintek.id, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut ini.
1. Learning Management System (LMS)
Learning Management System adalah sebuah software yang dirancang untuk bisa digunakan untuk merencanakan hingga menjalankan aktifitas atau layanan pembelajaran secara online. Cakupannya meliputi manajemen kelas, wadah konten pembelajaran, diskusi & komunikasi, assessment, dll. Sektor bisnis juga turut menjadi target pasar, dikarenakan banyak perusahaan yang tertarik menggunakan produk LMS untuk menjalankan corporate learning secara mandiri.
2. Software as a Services (SaaS)
Software as a Services pendidikan adalah sebuah software yang dirancang untuk mendigitalisasi proses bisnis di institusi pendidikan. Fitur yang disediakan mencakup kebutuhan administrasi, pengelolaan perpustakaan, pengelolaan presensi peserta didik, penjadwalan pembelajaran, dll.
3. Massive Open Online Course (MOOC)
Massive Open Online Course adalah suatu metode pengajaran jarak jauh dengan ruang lingkup skala yang lebih besar, gratis, dan bisa diakses oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja.
Jenis edutech ini nantinya akan menyediakan berbagai kursus tingkat universitas agar bisa memperoleh sertifikasi dari berbagai universitas terkenal di Indonesia. Saat ini, sudah banyak startup edutech jenis ini, seperti Udacity, Coursera, edx, Duolingo, dan Akademi Khan.
4. E-learning
Model bisnis pada jenis ini adalah dengan menghadirkan materi pendidikan secara online. Materi umumnya meliputi video on-demand, live tutoring dan modul atau konten interaktif. Sasaran utama dari layanan ini adalah kalangan pengguna umum dan mahasiswa. Beberapa startup tidak sepenuhnya menjalankan layanan secara online. Konsep blended learning diterapkan untuk menyesuaikan kebutuhan.
5. E-library
Pelaksanaan pendidikan sangat membutuhkan sejumlah referensi baik itu buku, jurnal, dll. E-library adalah suatu platform yang menampung seluruh referensi digital yang dibutuhkan.
Kehadiran edutech tak hanya membantu pembelajaran siswa namun juga membuka lowongan pekerjaan bagi para tenaga pengajar. Edutech memberikan dampak positif bagi akselerasi pendidikan juga adaptasi masyarakat terhadap penggunaan teknologi. Bagaimana Smart People, tertarik membangun karir di startup edutech?
Penulis: Mia Patricia | Illustrator: Rizky Sabilurrasyid
Referensi: