Esports adalah singkatan dari Electronic Sports, sebuah terminologi yang menurut British Esports Association, menjelaskan dunia kompetitif dalam bermain game. Saat ini, esports pun sudah disandingkan dengan olahraga populer seperti sepak bola ataupun bola basket.
Melansir dari CNN, dunia kompetisi gaming saat ini sudah mulai terorganisir, dengan berbagai pemain, baik perseorangan atau dalam tim, bertanding satu sama lain untuk menjadi nomor satu. Audiens dan penonton esports pun tersebar luas di berbagai belahan dunia. Adanya keterlibatan penonton esports menjadi salah satu faktor yang mendukung perkembangannya.
Saat ini, game yang dimainkan telah beragam, total hadiah yang diberikan pun cukup fantastis. Hal ini didorong oleh perubahan esports menjadi olahraga profesional. Turnamen-turnamen seperti Dota 2, League of Legends, CS:GO, FIFA, atau Tekken adalah contoh deretan game yang dimainkan dan dijadikan kompetisi dengan hadiah utama (prize pool) hingga miliaran rupiah.
Fakta unik bahwa mereka yang mengikuti esports khususnya yang menggunakan PC ternyata memiliki kemampuan bergerak yang sangat mencengangkan ketika dibandingkan dengan orang biasa. Para atlet esports mampu melakukan gerakan di keyboard dan mouse hingga 400 gerakan untuk tiap menitnya. Gerakan tersebut asimetris, kedua tangan memiliki gerakan yang berbeda pada saat yang bersamaan, itu berarti otak juga bekerja sangat keras.
Fakta unik lainnya, ternyata para atlet esports juga seperti atlet sepakbola yang memiliki umur ideal dalam menjalankan profesinya. Menurut para atlet, kondisi fit untuk seorang atlet esports idealnya 24-28 tahun. Lebih dari itu, refleks mereka sudah mulai menurun dan kompetitor muda memasuki masa terbaiknya. Namun demikian, bukan berarti mereka tidak bisa memperpanjang karirnya. Rene Pinkera, atlet World of Warcraft, mampu memperpanjang umur karirnya hingga lima tahun.
Bidang esports semakin berkembang sejak pandemi yang dimulai pada tahun 2020 lalu. Didukung pula dengan perkembangan teknologi yang semakin meningkat, seperti meningkatnya popularitas video game menjadi salah satu alasan mengapa esports semakin banyak diminati. Nah, apakah Smart People tertarik terjun ke dunia esports?
Penulis: Wanda Marissa | Illustrator: Arsy Eric