Memasuki era revolusi industri 4.0, khususnya dunia pendidikan, pihak sekolah, guru dan peserta didik hidup dalam dunia digital yang serba maju. Dalam hal ini, keberadaan dan peran guru menjadi amat penting agar melek pada literasi digital. Pintu masuk untuk mengembangkan budaya literasi bangsa adalah melalui pendidikan. Tidak dipungkiri berkembangnya teknologi saat ini membuat peserta didik semakin leluasa untuk mengakses apa yang mereka cari, dengan menggunakan berbagai media sosial via seperti facebook, twitter, instagram, google, dan lain-lain. Dengan perkembangan dunia digital dapat menimbulkan dua sisi yang berlawanan dalam kaitannya dengan pengembangan literasi digital (Rahayu, 2019).
Gerakan Budaya literasi digital ini sangat penting dilaksanakan di sekolah. Kolaborasi antara guru dan Peserta Didik sangat dibutuhkan untuk mengintegrasikan keterampilan literasi digital. Guru, sebagai pendidik yang memiliki jalur utama dalam berkomunikasi dengan peserta didik di sekolah dapat mengajarkan keterampilan literasi digital dalam proses pembelajaran (Rahayu, 2019).
Pembelajaran daring (dalam jaringan) menjadi suatu kebiasaan proses pembelajaran baru ketika pandemi Covid-19 mewabah dan belum ada proses penanganan serta penyelesaiannya. Hal ini mendorong kualitas pembelajaran secara tidak langsung menerapkan suatu pola belajar baru yang berbasis literasi digital (Alrianingrum & Artono, 2021). Penggunaan beberapa aplikasi pada pembelajaran daring sangat membantu proses pembelajaran. Kebiasaan memanfaatkan media daring kompleks mulai perlu dibudayakan dan diberdayakan agar mampu mengemasnya sebagai suatu pembelajaran yang efektif, mudah diakses, dan dipahami (Alrianingrum & Artono, 2021).
Berangkat dari hal itu, guna mendukung proses perkembangan literasi digital di masyarakat, pada tahun ini Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Republik Indonesia meluncurkan sebuah program literasi digital. Peresmian tersebut turut mengundang Presiden Joko Widodo dan sejumlah tokoh penting lainnya. Dilakukan secara virtual, kegiatan ini diikuti oleh seluruh pemerintah daerah di Indonesia (https://beritajatim.com/).
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo saat membuka acara yang diikuti oleh 34 Provinsi, 512 Kota dan Kabupaten di Indonesia mengatakan bahwa kejahatan digital seperti perundungan digital, penipuan online, dan sebagainya patut diwaspadai. “Kejahatan digital yang seringkali muncul di dunia maya, perlu terus kita waspadai karena mengancam persatuan dan kesatuan bangsa,” Ungkap pria yang akrab disapa Jokowi
Tidak berhenti disitu, ia juga mengatakan bahwa literasi digital ini perlu gotong royong dan dukungan penuh dari masyarakat. “Program ini tidak akan berjalan dengan lancar tanpa peran aktif dari masyarakat,” tandasnya.
“Semoga gerakan ini terus besar dan mendorong inisitif agar makin cakap menggunakan internet, untuk kegiatan edukatif dan produktif,”pungkasnya. (https://beritajatim.com/).
Dengan demikian, Setiap individu perlu memahami bahwa literasi digital merupakan hal penting yang dibutuhkan untuk dapat berpartisipasi di dunia modern sekarang ini. Literasi digital sama pentingnya dengan membaca, menulis, berhitung, dan disiplin ilmu lainnya. Generasi yang tumbuh dengan akses yang tidak terbatas dalam teknologi digital mempunyai pola berpikir yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Literasi digital akan menciptakan tatanan masyarakat dengan pola pikir dan pandangan yang kritis-kreatif. Mereka tidak akan mudah termakan oleh isu yang provokatif, menjadi korban informasi hoaks, atau korban penipuan yang berbasis digital (Rahayu, 2019).
Penulis: Sadam Khadafi | Illustrator: Sumanto
Referensi:
- Alningrum S dan Artono. 2021. “Efektivitas Pembelajaran Daring Untuk Menumbuhkan Literasi Digital di Masa Darurat Covid-19”. Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya.
- Rahayu, Desti. 2019. “Menumbuhkembangkan Budaya Melek Literasi Digital Bagi Peserta Didik”. Publikasi Ilmiah Universitas Sebelas Maret.
- https://beritajatim.com/politik-pemerintahan/literasi-digital-upaya-pemerintah-maksimalkan-penggunaan-teknologi/ diakses pada tanggal 25 Oktober 2021.