Sistem parkir yang ada pada saat ini masih bergantung pada petugas-petugas parkir untuk mengarahkan pengemudi menuju slot parkir. Selain itu, lahan parkir seringkali tidak memperhatikan kapasitas yang dimiliki oleh suatu bangunan. Smart Transportation merupakan bagian atau dimensi dari smart city yang menjadi tolok ukur moda transportasi dan mobilitas masyarakat. Dalam prosesnya, tercipta layanan publik untuk transportasi dan mobilitas yang lebih baik serta dapat meminimalisir permasalahan umum di dalam transportasi, seperti macet, pelanggaran lalu lintas, dan lain-lain (Kireina, 2018).
Salah satu perkembangan teknologi dalam bidang transportasi salah satunya adalah sistem layanan parkir. Sebagai salah satu layanan publik, proses parkir harus dikelola dengan baik. Pengelolaan proses parkir yang baik harus memperhatikan segi keamanan dan kenyamanan penggunanya (Wihandanto, dkk, 2021). Sistem Parkir Otomatis adalah sistem yang mengotomatiskan parkir mobil sehingga pengendara tidak perlu membuang waktu untuk mencari tempat parkir mobil yang kosong. Hanya dengan sentuhan tag RFID maka mobil akan diparkir secara otomatis di tempat yang telah ditentukan sebelumnya.
Salah satu indikator pengelolaan sistem parkir yang baik adalah proses pelayanan yang lancar dan keamanan parkir yang mumpuni. Sistem parkir dengan menggunakan Radio Frequency Identification Digital (RFID) mampu memberikan kedua hal yang dibutuhkan oleh pengguna jasa parkir aman dan efisien (Wihandanto, dkk, 2021). Teknologi RFID memiliki beberapa keunggulan seperti pemindaian cepat, daya tahan, penggunaan berulang, pembacaan tanpa penghalang, kapasitas memori yang besar dan keamanan yang tinggi (Kumar & Pati, 2016).
Smart Parking System merupakan komponen penting dari kerangka kota cerdas. Teknologi cerdas yang salah satunya RFID ini memiliki adalah kekuatan untuk memaksimalkan aset terpenting masyarakat dan mengakomodasi pertumbuhan yang bertanggung jawab dengan meningkatkan pendapatan, meningkatkan efisiensi, dan berkontribusi pada masa depan yang berkelanjutan (Kireina, 2018). Dengan Smart Parking System ini nantinya sistem pembayaran parkir akan dilakukan dengan menggunakan sebuah kartu e-money. Sehingga para pengguna layanan tersebut hanya perlu menempelkan kartunya di mesin RFID, kemudian menentukan durasi parkir, maka akan secara otomatis saldo di dalam kartu berkurang sesuai dengan tarif yang berlaku.
Dengan demikian, Smart Parking System diharapkan mampu mengurangi kemacetan lalu lintas dan dapat menertibkan retribusi parkir. Seperti contoh kasus di DKI Jakarta, guna mengatasi kemacetan, parkir sembarangan, dan upaya pengoptimalisasi penggunaan transportasi massal, sejak tahun 2015 Pemerintah DKI Jakarta sudah menerapkan sistem parkir elektronik ini. “Implementasi ini dapat mempermudah masyarakat melakukan transaksi pembayaran parkir, meningkatkan transparansi pendapatan parkir, serta mengatasi kebocoran pendapatan parkir,” ungkap Kepala UPP Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sunardi M (https://www.liputan6.com/bisnis/).
Penulis : Sadam Khadafi | Ilustrator: Sumanto
Referensi:
- Deil, Siska. 2015. Ini Cara Bayar Parkir Pakai Uang Elektronik. Dalam berita https://www.liputan6.com/bisnis/read/2168028/ini-cara-bayar-parkir-pakai-uang-elektronik diakses pada tanggal 28 Oktober 2021.
- Kireina Nurani Fitri. 2018. “Implementasi Kebijakan Smart Parking System dan Partisipasi Masyarakat dalam Mewujudkan Bandung Smart City”, Thesis. Universitas Katholik Parahyangan.
- Kumar, P., & Pati, U.C. (2016). IoT Based Monitoring and Control of Appliances for Smart Home. IEEE International Conference On Recent Trends In Electronics Information Communication Technology. 20 – 21 Mey 2016, 1145 -1150. Bangalore. India.
- Wihandanto, A. Taufiq, A. & Dwiono, W. 2021. “Rancang Bangun Prototipe Sistem Smart Parking Berbasis IoT Menggunakan Node Mcu Esp8266”, Jurnal Teknik Elektro dan Komputer TRIAC. Vol 8. No 1.