Sumba merupakan pulau seluas 10.854 km persegi yang terletak di bagian selatan Indonesia, tepatnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Didominasi oleh padang rumput dan termasuk kawasan Wallacea menjadikan Sumba sebagai rumah dari sembilan jenis burung endemik yang ada di Indonesia.
Pariwisata tentu tak jauh-jauh dari produk asli buatan masyarakat setempat. Tana Umalulu yang terletak di Kampung Pau merupakan salah satu kampung adat di Sumba Timur. Masyarakat adat setempat masih memegang teguh kepercayaan Marapu dan di desa ini ada satu rumah adat yang tidak boleh dimasuki sembarang orang. Salah satu hasil produksi kain tenun dari desa ini adalah Lau Pahikung Pakapihak yang dibandrol dengan harga Rp. 5.000.000. Kain tenun Sumba yang populer, dalam pembuatannya menggunakan pewarna alami seperti akar mengkudu untuk mendapatkan warna merah, cokelat dari lumpur, dan kuning dari kayu. Proses pembuatan kain Sumba memakan waktu enam bulan hingga tiga tahun tergantung tingkat kerumitan motif.
Sumba ternyata tak hanya memiliki kualitas pariwisata yang mumpuni, potensi Sumba dalam mengembangkan energi terbarukannya juga cukup menjanjikan. Apa saja energi terbarukan yang dapat dikembangkan di Sumba? Mari simak informasi berikut ini.
Foto: Delephine Fant, Unsplash
1. Pembangkit Listrik Tenaga Air
Pulau Sumba berpotensi menghasilkan 10,2 MW listrik tenaga air. Hasil Studi Potensi yang diluncurkan Asian Development Bank (ADB) Desember 2015 lalu mengidentifikasi 40 dari 100 lokasi dengan debit air terbaik dan dekat dengan kawasan pemukiman yang tersebar pada 22 desa di Sumba Timur, Sumba Barat dan Sumba Barat Daya.
Foto: Nicholas Doherty, Unsplash
2. Pembangkit Listrik Tenaga Angin
Sampai 2025, kawasan Hambapraing di pulau Sumba berpotensi menghasilkan aliran listrik bertenaga angin sebesar 10 MW yang dapat dipasok dengan menggunakan 12 turbin berkapasitas 0,85 MW.
Foto: American Public Power Association, Unsplash
3. Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Secara teknis, hampir semua lokasi di Sumba layak untuk menggunakan sistem instalasi PLTS. Hal ini dimungkinkan karena semua lokasi di Sumba memiliki insolasi/pancaran matahari yang baik, yaitu sebesar 5 kWh/m2/ hari. Dengan luas 11,153 km2, potensi energi surya di Sumba dapat dikembangkan sebesar 10 MW.
Potensi energi terbarukan di Sumba tentu tidak dapat terwujud tanpa perencanaan yang matang, maka dari itu dilakukan strategi pengembangan energi terbarukan dalam 3 tahap yaitu:
1. Jangka Pendek
Ketergantungan Pulau Sumba pada pembangkit listrik tenaga diesel memerlukan biaya pengangkutan yang mahal dikarenakan dikirim dari daerah lain. Maka dari itu akan dilakukan pengembangan energi terbarukan guna mengganti Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) menjadi Pembangkit Listrik Energi Terbarukan (PLT EBT) selama tiga hingga empat tahun.
2. Jangka Menengah
Dilakukan dalam dua tahap, yaitu:
A. Dengan meningkatkan grid system ke wilayah-wilayah yang potensial secara ekonomi.
B. Dengan meningkatkan pemanfaatan energi non-listrik secara masif seperti biogas, biomassa dan biosolar untuk sektor rumah tangga dan transportasi. Selain itu, perlu juga dilakukan integrasi transmisi (grid) antar pulau besar di NTT.
3. Jangka Panjang
Dilakukan konsolidasi proyek-proyek energi terbarukan di NTT sehingga dapat terintegrasi ke jaringan smart NTT-Jawa dan ekspor energi terbarukan ke Nusa Tenggara Barat, Bali, dan Jawa Timur. Pemerintah akan memastikan pengembangan sumber daya manusia, kerangka regulasi, kerangka kelembagaan, serta kerangka pendanaan yang tepat untuk mendukung pelaksanaan pengembangan EBT di NTT.
Foto: American Public Power Association, Unsplash
Tak hanya didukung oleh pariwisata yang mumpuni, Sumba juga benar-benar kaya akan potensi energi terbarukannya. Pengembangan energi terbarukan di Sumba tentu dapat menjadi solusi untuk mengganti penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang kurang ramah lingkungan dan membutuhkan biaya yang cukup mahal.
Dengan berkembangnya energi terbarukan di Sumba diharapkan dapat mendorong pariwisata dan elektrifikasi daerah sehingga bisa berdampak baik bagi masyarakat.
Ditulis oleh Mia Patricia
Referensi:
- https://sumbaiconicisland.org/potensi-potensi-ebt-di-pulau-sumba/
- https://travel.kompas.com/read/2020/10/19/120100527/tak-semua-masyarakat-di-sumba-bisa-menenun-ini-5-sentra-produksinya?page=all
- https://www.bappenas.go.id/id/berita-dan-siaran-pers/bappenas-andalkan-ebt-untuk-tingkatkan-lapangan-kerja-ekonomi-investasi-dan-pariwisata-sumba/
- https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4483995/6-fakta-menarik-tentang-pulau-sumba-tempat-kuda-poni-terbaik-di-indonesia-berasal