Current Date:

4 Elemen Smart Branding dan Bagaimana Kulon Progo Menjaga Citranya

Smart Branding adalah upaya menciptakan branding wilayah yang lebih pandai  dan sinkron dalam menggunakan dan mengoptimalkan potensi dan peluang...

Smart Branding adalah upaya menciptakan branding wilayah yang lebih pandai  dan sinkron dalam menggunakan dan mengoptimalkan potensi dan peluang pengembangan wilayah inovasi untuk memasarkan wilayah sebagai tantangan untuk pengembangan wilayah, sehingga suatu daerah sanggup menaikkan daya saing wilayah menggunakan mengembangkan 3 elemen, yaitu :

  1. Pariwisata
  2. Bisnis
  3. Wajah Kota

Tujuan Smart Branding adalah adanya peningkatan daya saing wilayah menggunakan penataan wajah kota dan pemasaran potensi wilayah baik pada lingkup lokal, nasional juga internasional. Smart city branding adalah salah satu taktik pemasaran suatu kota untuk menciptakan positioning yang besar dan kuat dalam lingkup regional dan secara global.

Smart branding akan menampilkan identitas kota yang bermanfaat untuk memasarkan segala kegiatan kota, terutama potensi pengembangan wilayah meliputi wisata, budaya, produk lokal dan landmark kota. 

Sumber : kulonprogokab.go.id, City Branding Kulon Progo

Mari membahas bagaimana Kulon Progo menjadi percontohan smart branding yang mengutamakan sub pilar dimensi smart branding yaitu 3 elemen yang telah disebutkan dan ditambah pengenalan culture. Kulon Progo bercita-cita untuk mengutamakan 4 elemen tersebut menjadi fokus dan pengembangan smart branding dan bagaimana branding dari kulonprogo menjadi sustainable

Kabupaten Kulon Progo secara geografis memiliki keuntungan sebagai pintu gerbang’ Provinsi DI Yogyakarta,  kemudian Kabupaten Kulon Progo juga menggunakan pusat-pusat ekonomi dan pemerintahan yang terletak di bagian barat Pulau Jawa dan utara Pulau Jawa. Dinamika perkembangan teknologi warta dilakukan sebagai kebutuhan penerapan dalam rangka menjawab pengembangan daerah seiring pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) yang mulai beroperasi tahun 2019, dan informasi potensi alam wisata pada perbukitan Menoreh, dan sebagai bagian Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur.

Smart City Kulon Progo wajib  bersinergi dan selaras menggunakan perencanaan sektoral lainnya seperti: Sustainable Development Goals (SDG’s), Rencana Aksi Daerah Hak Asasi Manusia (RanHAM), Rencana Aksi Daerah Pencegahan Korupsi, Roadmap Reformasi Birokrasi, dan perencanaan aksi lain dalam pelaksanaan pembangunan yang sinkron menggunakan urusan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah. Masterplan Kulon Progo smart city mempunyai konsep 6 (enam) dimensi mencakup tata kelola birokrasi (smart governance), pemasaran daerah (smart branding), lingkungan masyarakat (smart society), pemeliharan lingkungan (smart environment), perekonomian (smart economy), dan ekosistem pemukiman penduduk (smart living).

Upaya untuk membuat smart branding di daerah Kulon Progo dilakukan dengan mengoptimalkan potensi dan peluang pengembangan wilayah untuk membangun daya saing wilayah pada taraf lokal, nasional dan internasional. Beberapa produk unggulan wilayah meliputi banyaknya objek wisata yang belum terkelola dan terpublikasi serta landmark kota yang belum terwujud perlu dilakukan smart branding untuk menaikkan nilai jual sehingga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Smart branding memiliki tujuan untuk menaikkan kualitas strategi pemasaran potensi lokal unggulan yang dimiliki Kabupaten Kulon Progo pada bidang pariwisata, kebudayaan, merk produk lokal (AirKU, BerasKU, Batik Gebleg Renteng dan lain-lain) dan landmark ruang publik kota, lokasi strategis serta lokasi wisata.

Untuk mengoptimalkan smart city dan brandingnya, Kulon Progo juga melakukan smart economy. Sasaran dari smart economy di kulonprogo sendiri adalah untuk mewujudkan ekosistem yang mendukung kegiatan ekonomi masyarakat yang selaras menggunakan sektor ekonomi unggulan wilayah yang adaptif terhadap perubahan pada era informasi saat ini, dan mempertinggi financial literacy warga  melalui aneka macam program, antara lain mewujudkan less-cash society. Dalam penerapan smart economy pemerintah dapat menerapkan  layanan mudah dan mempromosikan produk warga, jejaring pemasaran pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah, pengembangan BUMDes, literasi digital pelaku bisnis dan transaksi keuangan menggunakan e-money dan fasilitas lainnya.

Ditulis oleh Diva Maharani

sumber:

  1. http://smartcity.kulonprogokab.go.id/home 
  2. http://smartcity.kulonprogokab.go.id/smart_branding