Current Date:

Evolusi Kereta Api di Indonesia

Sumber: Fasyah Halim, Unsplash Halo Smart People! Pasti tahu dong kalau PT. Kereta Api Indonesia (KAI) memiliki logo baru yang tentunya lebih kere...

Sumber: Fasyah Halim, Unsplash

Halo Smart People! Pasti tahu dong kalau PT. Kereta Api Indonesia (KAI) memiliki logo baru yang tentunya lebih keren dan modern! Tapi Kamu sudah tahu belum sejarah dan evolusi kereta api di Indonesia dari masa ke masa? Yuk, simak informasi berikut ini! 

Kita akan mulai dengan membahas perubahan nama PT. KAI dari masa ke masa terlebih dahulu. Dilansir dari monitor.co.id, awalnya, karyawan perusahaan kereta api yang tergabung dalam Angkatan Moeda Kereta Api (AMKA). Kemudian pada tanggal 28 September 1945 silam, dibentuk Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI).  Nama DKA berubah menjadi Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA), semasa Orde Lama. 

Lalu, pada tanggal 15 September 1971 berubah menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA). Kemudian, pada tanggal 2 Januari 1991, PJKA berubah menjadi Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka), dan semenjak tanggal 1 Juni 1999, Perumka mulai menunjukkan keterbukaannya dan berubah menjadi PT Kereta Api (Persero) (PT KA). Pada bulan Mei 2010, nama PT KA berubah menjadi PT Kereta Api Indonesia (Persero) (PT KAI), hingga saat ini.

Lalu, bagaimana dengan sejarah lokomotif kereta api di Indonesia? Sejarah perkeretaapian di Indonesia dimulai pada tahun 1864. Saat itu, dilakukan pencangkulan pertama jalur kereta api Semarang-Vorstenlanden di Desa Kemijen yang dipimpin oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda Mr. LAJ Baron Sloet van de Beele. Kereta api pertama kali beroperasi pada tahun 1867 dengan rute perjalanan Desa Kemijen di Semarang Timur - Desa Tanggungharjo di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. 

Pada tahun 1925, teknologi kereta api listrik pertama kali masuk di Indonesia. Kereta api tersebut menggunakan lokomotif listrik seperti ESS 3201 dan beroperasi pertama kali di kawasan Jabodetabek. Jaringan rel kereta api yang digunakan sudah dibangun dua tahun sebelumnya, tepatnya pada tahun 1923 oleh perusahaan Electrische Staats Spoorwegen (ESS) yang merupakan bagian perusahaan kereta api Batavia khusus mengelola sarana, prasarana, dan operasional kereta listrik.

 

Peralihan menjadi lokomotif diesel terjadi di tahun 1953 sehingga teknologi kereta api di Indonesia semakin berkembang. Peralihan tersebut ditandai dengan datangnya lokomotif CC200 ke Indonesia dari Amerika Serikat yang diproduksi oleh General Electric. Kereta ini juga digunakan untuk mengangkut rombongan peserta Konferensi Asia Afrika tahun 1955 yang terlaksana di Kota Bandung.

Sumber: Wikipedia

Pada tahun 2008 dibentuk PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ), yang fokus pada pengoperasian jalur kereta listrik. PT KCJ memulai proyek modernisasi angkutan KRL dengan menyederhanakan rute yang ada menjadi 5 rute utama. Selanjutnya pada tahun 2013, muncul layanan transportasi publik berbasis “railway” bernama Kereta Api Bandara. PT Railink berhasil mengoperasikan KA Bandara Kualanamu sebagai KA Bandara pertama di Indonesia pada 25 Juli 2013. 

Sejarah baru muncul dengan dibangunnya  moda transportasi modern bernama Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT) sebagai sebuah sistem transportasi transit cepat dengan menggunakan kereta rel listrik yang dimulai pada tahun 2017.

Saat ini, PT Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki tujuh anak perusahaan yakni PT Reska Multi Usaha (2003), PT Railink (2006), PT Kereta Api Indonesia Commuter Jabodetabek (2008), PT Kereta Api Pariwisata (2009), PT Kereta Api Logistik (2009), PT Kereta Api Properti Manajemen (2009),  PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (2015).

Sewaktu MRT sedang hype, Smart People sudah pernah menggunakannya belum? Seberapa sering Kamu menggunakan kereta api sebagai moda transportasi?

Penulis: Mia Patricia | Ilustrator: Rizky Sabilurrasyid

Referensi