Mendengar kata robotika tentu membawa kekhawatiran dan kegembiraan pada saat yang sama di masyarakat. Lonjakan usia produktif di Indonesia dan seiring bersamaan dengan revolusi Industri 4.0 hal ini juga menjadi perhatian dan kekhawatiran bagi pemerintah dan masyarakat. Seperti dikutip dari cnbcindonesia.com, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menuturkan, revolusi industri 4.0 memang sebuah keniscayaan. Ia mengakui dengan masuknya industri 4.0, hal tersebut ada pekerjaan-pekerjaan yang digantikan dengan robot, dan berkurangnya lapangan pekerjaan.
Namun tak dapat dipungkiri bahwa nantinya robot akan menjadi rekan kerja kita. Setiap tugas berulang yang membutuhkan ketepatan dan kecepatan, namun sedikit penilaian, akan lebih baik dilakukan oleh robot. Ketika manusia dipaksa untuk mengerjakan proses-proses manual dan membosankan secara berulang-ulang, hal itu dapat menyebabkan frustasi seiring berjalannya waktu dan menjadi rawan kesalahan. Berbeda dengan manusia, robot tidak memiliki perasaan sehingga robot akan tetap menghasilkan kualitas pekerjaan yang sama seiring dengan berjalannya waktu.
Hal ini mengingat pasar tenaga kerja saat ini memiliki sedikit karyawan dengan kemampuan-kemampuan yang mumpuni, mempekerjakan manusia untuk tugas-tugas berulang tersebut sama artinya dengan menyia-nyiakan sumber daya yang berharga. Solusinya adalah Robotic Process Automation (RPA). Dikutip dalam artikel berita commercial.acerid.com, Robotic Process Automation (RPA) merupakan teknologi terbaru berupa perangkat lunak yang bekerja secara otomatis yang digunakan untuk menafsirkan aplikasi, memproses transaksi, menangani data, dan bahkan membalas email. Teknologi ini mampu memudahkan berbagai pekerjaan dan menganalisanya dengan cepat dan akurat.
Menurut beberapa artikel yang ada, teknologi RPA dapat begitu transformatif, karena teknologi RPA mengubah cara dunia menyelesaikan pekerjaan. Sistem robot perangkat lunak ini dapat melakukan pekerjaan berulang dan bernilai rendah seperti masuk ke aplikasi dan sistem, memindahkan file dan folder, mengekstraksi, menyalin, dan memasukkan data, mengisi formulir, dan menyelesaikan analisis dan laporan rutin. Robot tingkat lanjut bahkan dapat melakukan proses kognitif seperti menafsirkan teks, terlibat dalam obrolan dan percakapan, memahami data yang tidak terstruktur, dan menerapkan model pembelajaran mesin tingkat lanjut untuk membuat keputusan yang kompleks.
Maka dari itu, dengan penjelasan yang sudah diberikan, kenapa RPA ini dapat menjadi suatu trend di tahun depan ataupun di masa depan karena sistem robot ini dapat membantu manusia menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang ada.
Penulis: Sadam Khadafi | Illustrator: Sumanto